Pada umumnya, orang berpandangan bahwa singkong itu makanan orang susah. Bukan hal mudah untuk mengangkat derajat singkong di tengah masyarakat. Rumah Mocaf Indonesia hadir dan mampu menjadikan singkong produk kuliner premium.
Riza Azyumarridha Azra berkeinginan keras mengangkat citra singkong menjadi satu produk pangan berkelas. Produk utama turunan singkong yaitu tepung mocaf. Tepung mocaf diharapkan mampu menggantikan peran terigu yang selama ini mendominasi pangan olahan di Indonesia. Terlebih, tepung terigu merupakan produk impor. Hal ini dapat mengurangi impor tepung terigu dan memanfaatkan komoditas lokal.
“Kami terus mendorong untuk mengurangi dominasi terigu yang notabene sebagai produk impor, menggantikan posisi tepung terigu dengan tepung mocaf,” ujar Riza.
Sejak berdiri di tahun 2018, telah menghasilkan aneka jenis produk berbahan dasar singkong. Pemasaran produk tersebut melalui Rumah Mocaf. Singkong menghasilkan produk utama berupa tepung mocaf (Modified Cassava Flour) serba guna gluten free atau bebas gluten. Rumah Mocaf juga telah banyak menghasilkan produk olahan tepung mocaf dan singkong seperti mie mocaf, aneka bolu dan kue kering khas lebaran. Selain itu, Rumah mocaf juga menghasilkan produk gula cair sehat yang rendah kalori.
Wirausaha Sosial
Riza mengemukakan lewat Rumah Mocaf berupaya mengembangkan wirausaha sosial (Sociopreneurship). Sociopreneurship mencakup tiga klaster yang perlu dibina. Klaster tersebut yaitu klaster petani singkong, pengrajin mocaf (koperasi) serta klaster anak-anak muda. Anak-anak muda melakukan inovasi produk turunan dan aktif berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
Dalam upaya memberikan yang terbaik bagi petani binaan serta konsumen pada umumnya, pihaknya saat ini menerapkan konsep integrated farming dan mengembangkan pertanian organik. Konsep ini mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Dengan menghasilkan produk lebih berkualitas, maka otomatis dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan demikian, produk singkong menjadi terangkat dan pendapatan petani juga meningkat.
“Yang penting lagi, dengan melaksanakan praktik integrated farming petani dapat menerapkan usaha tani ramah lingkungan yang zero waste,” tutur Riza yang terpilih sebagai duta petani milenial oleh Kementerian Pertanian itu.
Source: tabloidsinartani.com